Sufi yang Enggan Bersandar Saat Duduk
30 January 2014 § 1 Comment
Konon, sufi besar Ibrahim ibn Adham tak pernah bersandar saat duduk. Punggungnya selalu tegak seperti dalam posisi duduk shalat.
“Aku sedang duduk-duduk santai dengan bersandar di sebuah bantal pada suatu hari saat awal-awal aku menjadi darwis,” kata Ibrahim ibn Adham, menjawab rasa penasaran orang-orang perihal kebiasaan duduknya itu. “Tiba-tiba « Read the rest of this entry »
Berdamai dengan Takdir
6 July 2012 § Leave a comment
Tuhan tak memberi apa yang manusia inginkan; Ia memberi apa yang mereka butuhkan ….
Barangkali kita pernah mendengar ujaran demikian.Adamakna tersirat disana: Tuhan selalu memberi yang terbaik untuk manusia, sementara manusia selalu tak mampu sepenuhnya memahami bahwa apa yang mereka anggap baik tak selalu baik menurut Tuhan; apa yang mereka anggap buruk, bisa jadi baik menurut-Nya.
Memahami secara pintar dan benar nilai setiap hal yang berlaku atas diri kita. Itulah seruan yang « Read the rest of this entry »
Ali dan Pemuda Galau
29 December 2011 § Leave a comment
Saya nukilkan kisah lain tentang Ali ibn Abi Thalib. Kali ini dari buku Destiny Disrupted: A History of The World through Islamic Eyes karya Tamim Ansary, seorang sejarawan dan sastrawan dunia kelahiran Afghanistan—yang telah diindonesiakan Penerbit Zaman dengan judul Dari Puncak Bagdad: Sejarah Dunia Versi Islam.
Kisah tentang keberanian, keromantisan, dan religiositas.
Dalam satu pertempuran penting pada masa-masa awal Islam, seorang pemuda menyongsong Ali dengan berapi-api, matanya tajam, kedua ujung alisnya hampir berpautan, dan tangannya mengayunkan pedang. Mereka lalu berhadap-hadapan. « Read the rest of this entry »
Pengantar Redaksi Buku “MENGAJI AL-HIKAM”
11 May 2011 § 2 Comments
Pengantar Redaksi
Jika “al-Hikam” disebut, barangkali yang pertama tebersit dalam benak Anda adalahal-Hikam Ibnu Athaillah. Karya itu memang memukau: kedalaman makrifat yang memikat dalam untaian mutiara kata-kata yang memesona. Maka, wajar, jika ia sangat tenar.
Namun, tahukah Anda, sebelum al-Hikam Ibnu Athaillah itu ditulis, bahkan jauh sebelum penulisnya lahir, telah ada karya al-Hikam lain, yaitu al-Hikam al-Ghautsiyyahyang ditulis Abu Madyan Syu‘aib ibn al-Husain al-Anshari (Abu Madyan lahir pada 520 H dan meninggal pada 594 H. Sementara—tidak ada catatan yang tegas—Ibnu Athaillah diperkirakan lahir pada antara 658 H dan 679 H. Jadi, lebih dari enam puluh tahun setelah kepergian Abu Madyan, baru lahirlah Ibnu Athaillah). « Read the rest of this entry »
Pengembara Muda yang Membunuh Lelaki Tua
6 July 2010 § 1 Comment
Seorang pengembara muda ditangkap karena membunuh lelaki tua. Anak lelaki korban membawa pemuda ini ke hadapan Khalifah Umar. Sang pengembara mengakui perbuatannya. Ada keadaan khusus yang sebenarnya meringankan, namun dia menolak untuk memohonkan itu; dia telah mengambil nyawa orang lain dan karenanya harus mengorbankan dirinya sendiri. Namun,dia mengajukan satu permintaan: bisakah eksekusi ditunda selama tiga hari agar dia dapat pulang ke rumah dan membereskan sedikit urusan? Ada seorang anak yatim dalam pengasuhannya di sana, dia telah mengubur warisan anak ini di tempat yang « Read the rest of this entry »
Kisah Persahabatan Terhebat
17 February 2010 § 2 Comments
Penulis: Dr. Nizar Abazhah
Penerjemah: Taufik Damas & M. Abidun
Penerbit: Zaman
Tebal: 463 Halaman
Terbit: Januari 2010
Harga: Rp. 54.000,00
Buku ini bertutur tentang fragmen kisah generasi « Read the rest of this entry »