Vaksin Measle-Rubella Menurut Kaidah Fikhiyyah, Ushul Fikih, Akidah, dan Tasawuf
13 September 2018 § Leave a comment
MUI mengharamkan vaksin Measle-Rubella (MR), tapi membolehkan vaksinasi MR.
Lah gimana bisa gitu? Haram tapi boleh? Gimana maksudnya?
Iya. Sesuatu yang haram, dalam kondisi tertentu, boleh dikonsumsi tanpa ia kehilangan status haramnya. “Boleh” ya, bukan “halal”. “Boleh” tidak sama dengan “halal”.
Gimana sih?
Jenggotnya Panjang, Otaknya Pendek
25 October 2017 § 1 Comment
Saya urung memasukkan kutipan ini ke buku “Al-Hikam Imam Syafii”. Kalimat tersebut tidak bisa dipahami secara lugas dalam sekali baca. Butuh konteks untuk mengerti makna sebenarnya sebagaimana maksud pengucapnya. Alasan tersebut tidak sesuai dengan konsep buku “Al-Hikam Imam Syafii”: buku ini hanya memuat kutipan-kutipan Imam al-Syafii [beserta terjemahannya] yang secara langsung bisa dipahami dan dimengerti maknanya oleh pembaca tanpa butuh paham konteks kutipan. « Read the rest of this entry »
Malaikat Sebagai Anekdot
2 May 2017 § Leave a comment
Dalam literatur klasik tasawuf, khususnya dalam fragmen cerita para nabi atau wali, kenapa malaikat-malaikat kadang digambarkan “sangat profan”, “biasa saja”, “sangat akrab”? Dalam hal ini, Munkar-Nakir dan Malakul Maut Izrail paling banyak menjadi bahan cerita.
Dalam Ihya Ulumiddin, Imam al-Ghazali mengutip kisah tentang Nabi Ibrahim didatangi Malakul Maut yang hendak mencabut nyawa sang Nabi. Tanggapan Nabi Ibrahim kepada malaikat pencabut nyawa itu?
Wirid Pelancar Bayar Kredit
13 June 2014 § Leave a comment
Pada masa permulaan Islam ketika perbudakan masih eksis, dikenal istilah mukatab, yaitu budak yang bisa bebas, menjadi manusia merdeka, dengan membayar kepada majikan sejumlah harga yang disepakati kedua pihak. « Read the rest of this entry »
Nabi Ibrahim Didatangi Malaikat Maut
17 March 2014 § Leave a comment
Konon, saat malaikat maut hendak mencabut nyawa Nabi Ibrahim, sang Nabi berkata dengan nada menyangkal, “Apa kau pernah melihat seseorang yang membiarkan kekasihnya mati?!” « Read the rest of this entry »
Kimya Kaymiasada
25 November 2011 § Leave a comment
Anakku, kelak, jika dewasa, kamu perlu membaca ini.
Ini hanya tentang namamu.
Nama depanmu Kimya. Menurut bahasa Swahili (bahasa yang digunakan di sepanjang 1.500 km garis pantai Afrika Timur), Kimya berarti hening. Dan hening lebih dekat kepada malam. Maka, tepatlah nama itu untukmu; kamu lahir lima menit menjelang tengah malam saat satu belahan dunia berselimut gelap dan kebanyakan orang tengah terlelap.
Tapi, itu hanya kebetulan. Bukan karena lahir menjelang tengah malam yang hening lalu kamu diberi nama Kimya. Ilham sesungguhnya nama itu dari tokoh utama di novel berjudul « Read the rest of this entry »