Malaikat Sebagai Anekdot
2 May 2017 § Leave a comment
Dalam literatur klasik tasawuf, khususnya dalam fragmen cerita para nabi atau wali, kenapa malaikat-malaikat kadang digambarkan “sangat profan”, “biasa saja”, “sangat akrab”? Dalam hal ini, Munkar-Nakir dan Malakul Maut Izrail paling banyak menjadi bahan cerita.
Dalam Ihya Ulumiddin, Imam al-Ghazali mengutip kisah tentang Nabi Ibrahim didatangi Malakul Maut yang hendak mencabut nyawa sang Nabi. Tanggapan Nabi Ibrahim kepada malaikat pencabut nyawa itu?
Tiga Sudut untuk Memandang Nama Pak Tuhan
26 August 2015 § 1 Comment
MUI Jatim bereaksi terhadap kehebohan perkara Tuhan, nama yang disandang pria asal Banyuwangi.
“Tuhan, kan, nggak boleh dibuat main-main,” kata ketua « Read the rest of this entry »
Penghuni Neraka
11 April 2014 § 2 Comments
Apakah penghuni neraka kelak sengsara di neraka?
“Penghuni neraka akan lebih bahagia di neraka ketimbang saat di dunia,” kata Maulana Rumi. “Di sana mereka senantiasa ingat Tuhan. Dan tak ada yang lebih nikmat selain mengingat Tuhan.” « Read the rest of this entry »
Amsal-Amsal Rumi
28 January 2014 § Leave a comment
Akulah laron. Rayap yang berubah bersayap karena merindukan cahaya, berhasrat terbang sekadar untuk musnah dan fana bersamanya.
Atau barangkali Anda pernah mendengar makna serupa namun dalam ungkapan berbeda. Tentang laron dan cahaya. Gairah untuk menyatu bersama kekasih. Rindu untuk melebur bersamanya. Hasrat kuat yang tak kuasa dielakkan meski tahu itu akan menyakitkan. « Read the rest of this entry »
Majnun Mabuk Cinta
25 September 2013 § 1 Comment
“Kalau kau mau, kami bisa mendatangkan perempuan yang lebih cantik untukmu,” kata orang-orang. Tapi, Majnun bergeming. Baginya, tak ada yang mampu mengalihkan hatinya dari Laila.
“Kalian tak mengerti. Aku mencintai Laila buka karena rupa dan penampilannya,” kata Majnun. « Read the rest of this entry »