Majnun Mabuk Cinta
25 September 2013 § 1 Comment
“Kalau kau mau, kami bisa mendatangkan perempuan yang lebih cantik untukmu,” kata orang-orang. Tapi, Majnun bergeming. Baginya, tak ada yang mampu mengalihkan hatinya dari Laila.
“Kalian tak mengerti. Aku mencintai Laila buka karena rupa dan penampilannya,” kata Majnun. « Read the rest of this entry »
Aku Bagimu (II)
8 February 2010 § Leave a comment
Aku bumi bagi langitmu,
ditautkan hujan sore hari.
Aku siang bagi malammu,
ditautkan senja bercahaya jingga.
Aku darat bagi lautmu,
ditautkan pantai dengan ombak yang tak lelah menari.
Aku puisi bagi rasa jiwamu,
ditautkan serangkai kata-kata sunyi.
Ciputat, 06.02.10
———————-
“Aku Bagimu (I)”, klik di sini.
Aku dan Kekasihku
13 January 2010 § Leave a comment
Aku dan Kekasihku berjalan di bawah purnama yang satu.
Ia menatap pesona yang mengawang di puncak sempurna.
Matanya berbinar seterang langit malam.
Setiap pejam di kejap matanya adalah rindu.
Aku dan Kekasihku berjalan di bawah purnama yang satu.
Kungenggam tangannya seerat kelam menggenggam malam.
Mataku memindai jalan dan mensyukuri terang penunjuk langkah.
Setiap ayunan di langkah kakiku adalah puji.
Aku dan Kekasihku berjalan di bawah purnama yang satu,
di antara penghayatan, ditautkan genggaman tangan.
Kemang, 12 Januari 2010
Setiap Pertemuan
13 January 2010 § Leave a comment
Setiap pertemuan hanya seusia kejapan senja.
Selebihnya adalah rindu yang diam,
membeku dalam kelam di pelataran malam.
Setiap pertemuan hanya seusia kejapan senja.
Selebihnya adalah rindu yang riang,
mengembang oleh terang di sepanjang siang.
•Kemang, 30 Desember 2009
Aku Bagimu (I)
13 January 2010 § 1 Comment
aku bagimu seumpama jarum penunjuk detik bagi jarum penunjuk jam.
kadangkala lancang berlari kencang menjauhimu.
kadangkala di belakang tertatih-tatih mendekatimu.
dan, pada sesekali yang sebentar segaris menunggal denganmu.
aku bagimu seperti yang engkau tahu:
tak pernah melepas diri dalam liputan waktumu.
ciputat, 19.12.09
Dalam Perjalanan Siang
6 November 2009 § 1 Comment
Jika dalam perjalanan siang ini
engkau mencerca matahari sebab sengat teriknya,
setelah dalam perjalanan pagi
engkau terlena oleh pesona hangat sinarnya,
aku akan mengingatkanmu tentang sebuah malam
yang penuh rindu, saat aku mengingatkanmu tentang takrif cinta.
Ciputat, 01.11.09
Ingin Menjadi
18 October 2009 § Leave a comment
Malam menjadi sempurna karena kelam,
seperti siang menjadi sempurna karena terang.
Aku ingin menjadi kelam penyelimut malammu,
Seperti aku ingin kau menjadi terang pengiring siangku.
Hari-hariku Adalah Definisi Rindu
11 October 2009 § 1 Comment
Sabtu, saat aku begitu terpasung rindu.
Ahad, aku harus ada di sisimu.
Senin, senantiasa ingat namamu.
Selasa, selalu ada rasa.
Rabu, rasaku begitu menggebu.
Kamis, ketika aku menangis ingat senyummu.
Jumat, jangan ulangi menangisku, aku tak tahan.
Aku benci Minggu.
Sebab Minggu, membuat inginku terbelenggu.
Kemang, 10 Oktober 2009
Pesona Abadi
11 April 2009 § 2 Comments
aku lelaki di pucuk siang
saat surya tak lagi cemerlang
menatap senja coklat gemilang
dengan wajah teduh ia hendak berkandang
ia redup berganti bulan yang akan bertandang
untunglah tak kusebut dirimu surya
jika iya, pastilah senyummu layu
pastilah matamu meredup sayu
digantikan keindahan lain
di sini, aku lelaki yang terpana
bukan oleh pancaran surya
bukan oleh gemilang senja
bukan oleh binar purnama
bukan oleh sekuntum bunga
tapi pesona
Asal Jangan Internetku
30 March 2009 § 3 Comments
sariawan boleh membekam mulutku
tapi tidak dengan kata-kataku
asam urat boleh membelenggu kakiku
tapi tidak dengan sepak terjangku
stroke boleh menyerang jantungku
tapi tidak dengan hatiku
kebutaan boleh mencolok mataku
tapi tidak dengan matahatiku
gondrong rambut boleh mengurung kepalaku
tapi tidak dengan pikiranku
pojok ciputat boleh menyudutkan ragaku
tapi tidak dengan jiwaku
pacarku boleh menjauh dariku
maling boleh pinjam motorku
jebol gintung boleh menggerus kenangan cintaku
silakan, asal jangan internetku