Kuliah Bahasa Bulan Puasa: Kenapa Hari Raya Disebut “al-‘Id”
14 July 2015 § Leave a comment
Kenapa “hari raya” disebut “al-‘Id”? Saya sarikan beberapa poin dari lema عود di kitab kamus Lisan al-‘Arab karya Ibnu al-Mandzur.
- Innama al-‘id ma ‘ada ilaika min al-syauq wa al-maradh wa nahwihi. Al-‘id adalah kembalinya rasa rindu, atau sakit, atau sebagainya.
Kuliah Bahasa Bulan Puasa: Persamaan dan Perbedaan “Shaum” dan “Shiyam”
9 July 2015 § 2 Comments
“Shaum” dan “shiyam” adalah bentuk mashdar dari kata shama–yashumu. Keduanya sama-sama disebut dalam Al-Quran. “Shaum” disebutkan sekali, yaitu dalam surah Maryam ayat ke-26:
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
Membuncah
31 January 2012 § 1 Comment
Jika Anda mencari “membuncah” di internet, di antara hasil yang Anda temukan adalah kata itu ada di contoh-contoh kalimat judul berita/artikel ini: “Pakai Maxi Dress, Payudara Vanessa ‘Membuncah’”, “Keharuan Membuncah saat ABK Costa Concordia Bertemu Keluarga”, “Fantasi Seks Bikin Gairah Membuncah”, “Hasrat Islam Membuncah, Mualaf Muda Hafal 2 Juz Al Qur’an”.
Dari contoh-contoh itu, saya menebak Anda akan memahami kata itu dengan semakna: menyembul; tumpah; tercurah; “meledak” … atau seperti apa Anda membuat padanannya. Intinya, sesuatu yang membuncah adalah sesuatu yang tak tertampung dan tertahan oleh wadah, sebab sesuatu itu telah penuh (atau « Read the rest of this entry »
ilahi atau Ilahi (i kecil atau I BESAR)?
5 August 2011 § Leave a comment
Mengoreksi naskah dan menemukan kalimat: … keduanya berjalan seiring, sejalan, dan serasi dalam jalinan Ilahi.
Fokus ke “Ilahi” … KBBI sudah benar dengan memberi dua arti untuk kata itu (sesuai dengan arti dari bahasa aslinya, bahasa Arab): 1) “Tuhanku” (sebagai nomina), 2) “mempunyai sifat-sifat Tuhan” (sebagai adverbia).
Dengan terlebih dahulu tahu ingin bermaksud menyatakan “ilahi” sebagai nomina atau adverbia, kita tahu dengan i kecil (ilahi) atau I BESAR (Ilahi) kita menuliskannya. “I” Besar (Ilahi) untuk nomina, artinya Tuhanku, Allahku. seperti dalam doa: Ilahi, anta maqsudi, waridaka mathlubi … Ilahi, Kaulah « Read the rest of this entry »
Al-Ikhlash
14 May 2009 § Leave a comment
huwa allah ahad?
huwa allah ahad?!
huwa allah ahad!
qul, “alhamdulillah”
ciputat, 8 Mei 2009
Koma Dalam Rangkaian Kalimat
19 February 2009 § 1 Comment
untuk kemudian ke ciputat lagi berbalik
pada yang sementara itu,
rindu kepada ciputat akan mencabik
tak peduli itu ciputat yang mulai terik
yang musim hujan terlihat beranjak balik
pada yang sementara itu,
proses kreatif tak terhenti oleh titik
hanya koma yang merunduk bijak dan bajik
menyadarkan ada saatnya diam itu baik
pada yang sementara itu,
mungkin takkan lahir kalimat dan kata apik
tapi aku yakin, koma akan tetap bajik
tak semena memutus langkah seorang salik
koma tetap bukan titik
dan yang sementara itu bermula saat kamis sore ini menilik
kamis sore yang saksikan aku tinggalkan ciputat untuk mudik