Sunah Semesta
16 December 2009 § Leave a comment
Air melepas diri dari hulu karena merindu memeluk sungai.
Sungai menempuh jalan panjang demi menuntas rindu memeluk laut.
Di langit, awan dan angin telah berpelukan.
Tiada sesiapa menghendaki sendiri yang sepi.
Demikianlah sunah semesta.
Kemarilah, Kekasih! Peluk aku!
Bunga-bunga,
dahan-dahan,
burung-burung,
dan udara terselubung selimut peluk.
Mentari memeluk bumi dengan sinarnya pada siang hari.
Berganti bulan; membelai dan mencium bumi dengan cahaya pada kelam hari.
Semua itu tampak lebih indah saat menjadi latar penghias sepasang kekasih yang menyatu dalam peluk.
———————————————
Oleh Percy Bysshe Shelley [1792 – 1822], penyair terkemuka Inggris. Diterjemahkan dari versi Bahasa Arab berjudul ‘Inaq [Peluk] oleh Juman Rofarif.
Leave a Reply