Warung Nalar

dari balik jendela, di kamis pagi

kuintip langit semesta ciputat

ia masih nyenyak berselimut gelap

bukan karena pagi betul

tapi awan mendung

yang bakal menaburkan rintik-rintik hujan

di antara gawang pintu, di kamis siang

kutatap langit semesta ciputat

tak lagi nyenyak

tak pula berselimut gelap

ia telah terjaga dengan muka masam

menaburkan rintik-rintik hujan

menyebarkan dingin meraba kulit

di antara rintik-rintik hujan

di tengah hawa dingin

semoga selalu ada jiwa hangat

yang membias bahagia

Tagged: ciputat, kalimat, kata, puisi, sajak, sastra

§ 4 Responses to Ciputat Di Kamis

• zaldy munir says:

  5 February 2009 at 3:22 pm

  Wahh… sampai terharu saya membacanya…

  LikeLike

• puisi-poetry says:

  6 February 2009 at 3:11 am

  kreatif…saya sampek terharu….

  kunjungi blog ku ya…..

  LikeLike

• ahmad romzie says:

  13 March 2009 at 4:53 am

  kang juman, gmn kabarnya.. gile, ane percaya kalo ciputat dikamis malam. soalnya kamis pafi pasti masih tidur…hehe…

  LikeLike

• Aspirasi Warga Tangerang Selatan says:

  18 February 2010 at 3:15 pm

  salam kenal… mohon bantuannya untuk menyebarluaskan link blog warga tangerang selatan.
  terima kasih, sukses selalu untuk Anda

  LikeLike